Sukadana (Lampost.co)— Gubernur Lampung Arinal Djunaidi meninjau langsung Operasi Pasar Minyak Goreng Murah yang digelar oleh Pemerintah Provinsi Lampung melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung di Balai Desa Taman Cari, Kecamatan Purbolinggo, Lampung Timur, Selasa, 1 Maret 2022.
Pembukaan operasi pasar minyak goreng ini ditandai dengan penyerahan secara simbolis minyak goreng oleh Gubernur Lampung Arinal Djunaidi kepada masyarakat Lampung Timur.
Kegiatan tersebut merupakan upaya Pemerintah Provinsi Lampung dalam menekan harga minyak goreng yang beberapa waktu lalu sempat mengalami kenaikan.
Gubernur Arinal mengatakan mengimplementasikan Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor 06 Tahun 2022 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Minyak Goreng Sawit, maka Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota bekerjasama mengawal kebijakan tersebut melalui Operasi Pasar Minyak Goreng dengan menggandeng produsen dan distributor minyak goreng sawit yang ada di Provinsi Lampung.
“Operasi Pasar Minyak Goreng ini bertujuan menambah ketersediaan minyak goreng di masyarakat,” jelas Gubernur.
Operasi Pasar di Kabupaten Lampung Timur ini, jelas Gubernur Arinal, akan dikucurkan sebanyak 6.000 liter. “Dengan adanya operasi pasar minyak goreng ini, diharapkan situasi dapat terkendali,” jelasnya.
Untuk menambah pasokan minyak goreng di Provinsi Lampung, lanjut Gubernur Arinal, pihaknya telah meminta kepada PT Tunas Baru Lampung menambah pasokan dari 600 ribu liter menjadi 1 juta Liter perbulan. Sedangkan kebutuhan minyak Goreng di Provinsi Lampung diperkirakan sebanyak 600.000 liter/hari dengan asumsi kebutuhan per kapita/hari sebesar 0,07 liter.
Selain itu, Menteri Perdagangan RI telah meminta kepada PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) untuk mendistribusikan minyak goreng sawit curah di Lampung. Menteri Perdagangan berkomitmen akan menambah pasokan CPO ke Lampung.
“Insya Allah sebelum memasuki bulan Ramadan kelangkaan minyak goreng di Lampung sudah dapat teratasi. Saya sangat berharap kita semua mampu menjaga stabilitas harga dan ketersediaan barang,” kata Gubernur Arinal.
Guna menjaga stabilitas harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok minyak goreng sawit, Gubernur Arinal meminta adanya sosialisasi ekstra tentang HET minyak goreng sawit terutama kepada para pedagang/agen di pasar tradisional dan adanya sanksi sesuai Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 06 Tahun 2022 apabila tidak di terapkan.
Kemudian, melaksanakan pembinaan penerapan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng sawit di Wilayah Masing-Masing baik di tingkat distributor, agen maupun pengecer. Serta, memantau harga dan pasokan barang kebutuhan pokok minyak goreng sawit di pasar-pasar tradisional dan ritel modern secara intensif untuk penyaluran penyediaan minyak goreng sawit.
Gubernur mengucapkan terimakasih kepada seluruh Kabupaten/Kota dan produsen/distributor yang telah berpartisipasi dalam upaya menerapkan HET minyak goreng melalui Operasi Pasar di Seluruh Provinsi Lampung.
Selain Pasar minyak goreng, lanjut Gubernur Arinal, juga terdapat Bazar Murah kebutuhan pokok lainya yang disediakan Bulog Lampung.
Sementara Bupati Lampung Timur, Dawam Rahardjo, mengucapkan terima kasih atas dukungan dan support pak Gubernur pada Lampung Timur, khususnya dalam memudahkan masyarakat memperoleh minyak goreng melalui operasi pasar minyak goreng.
Melalui Operasi Pasar minyak goreng ini, Bupati Lampung Timur Dawam Rahardjo, berharap harga minyak goreng bisa kembali normal, terlebih akan memasuki bulan suci Ramadan. “Semoga minyak goreng ini bisa kembali normal, apalagi menjelang puasa,” ujarnya.