Bandar Lampung (Lampost.co) — Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana mengklaim stunting di Kota Bandar Lampung turun 8 persen.
Ia menyebut prevalensi stunting di Kota Bandar Lampung awalnya di angka 15 persen, namun sekarang prevalensi stunting Bandar Lampung turun menjadi 7 persen.
“Ini pencapaian yang luar biasa dalam waktu beberapa bulan. Dan Insya Allah di 2023 ini memang kami bergerak abis dan para OPD juga bergerak,” kata dia, Jumat, 14 April 2023.
Baca juga: Penanganan Stunting di Lampung Fokus di Daerah dengan Kasus Meningkat
Eva berharap di tahun ini segala permasalahan di Kota Bandar Lampung, khususnya stunting dapat diselesaikan. “Karena kemarin kendalanya covid-19 keuangan daerah juga kita kurang,” ungkapnya.
Untuk diketahui berdasarkan data dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan, prevalensi balita stunting di Indonesia mencapai 21,6 persen pada 2022. Angka ini turun 2,8 poin dari tahun sebelumnya.
Baca juga: Akselerasi Penurunan Kasus Stunting Butuh Keterlibatan Tenaga Kesehatan Terlatih
Provinsi Lampung menempati posisi 3 terendah prevalensi stunting nasional. Angkanya hanya 15,2 persen, sedangkan Nusa Tenggara Timur (NTT) menempati prevalensi stunting tertinggi di nasional. Angkanya mencapai 35,3 persen.